Senin, 27 Januari 2014

Rumah Sakit di Jakarta Siap Jalankan JKN


             Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai diberlakukan sejak Rabu (1/1). Program baru dari Kementerian Kesehatan ini sejatinya akan lebih fokus menghadapi persoalan kesehatan warga di negeri ini. Melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sebuah badan transformasi dari PT ASKES dan PT Jamsostek, JKN dijalankan melalui mekanisme asuransi sosial. Dengan menyetorkan iuran bulanan ke BPJS, peserta JKN yang memiliki risiko penyakit rendah membantu peserta yang memiliki risiko tinggi. Peserta yang sehat membantu yang sakit.
Direktur RS Fatmawati Andi Wahyuningsih Attas menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki persiapan khusus menyongsong program JKN. "Tidak ada hal (persiapan) khusus. Ini (JKN) kan seperti Askes," ungkapnya, Rabu (2/1). Secara terpisah, Humas RS Premier Jatinegara Sukendar mengatakan bahwa sejauh ini persiapan yang dilakukan sebatas literasi mengenai program ini kepada petugas rumah sakit. "Secara umum kami siap karena sebelumnya ada staf kami yang dilatih oleh Kemenkes guna persiapan program ini," paparnya,  Kamis (2/1).
JKN memberikan kesempatan bagi semua warga tanpa terkecuali mendapat fasilitas kesehatan. Bagi para pekerja bukan penerima upah (wiraswasta, pekerja paruh waktu) bisa mengikuti program ini dengan mendaftarkan diri ke kantor BPJS mulai 1 Januari 2014 dan dikenakan iuran bulanan sesuai dengan kelas pelayanan rumah sakit. Mulai dari Rp. 25.500 per bulan per orang untuk perawatan di ruang kelas III, Rp. 42.500 untuk perawatan di rumah sakit kelas II, dan Rp. 59.500 per orang per bulan untuk perawatan di rumah sakit kelas I.
Sementara itu, untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, iuran ditanggung oleh pemerintah. Menurut rencana, pada 2019, seluruh warga Indonesia sudah terdaftar dalam program ini. Para peserta BPJS akan mendapat jaminan penyuluhan kesehatan, pengobatan, keluarga berencana, imunisasi, dan akomodasi rawat inap.
Sumber : delapan6.com

Mau Mulai Bisnis? Ini Tipsnya


Memulai bisnis bukanlah tanpa tantangan, tetapi menjadi bos bagi diri sendiri dan melakukan apa yang disenangi akan sangat luar biasa. Jika Anda ingin memulai bisnis, tips berikut dapat membantu anda, mulai dari ide usaha hingga membangun brand Anda sendiri.

1. Tuangkan ide. Setiap bisnis baru dimulai dari ide
Buatlah daftar bisnis yang Anda pikir bisa Anda mulai. Anda bisa memulai bisnis berbasis rumahan atau berbasis internet. Opsi lain adalah bisnis waralaba. Bila Anda memilih bisnis ini, konsep, merek, dan model bisnis sudah ada. Yang Anda butuhkan adalah lokasi strategis dan keperluan lainnya untuk menjalankan bisnis. Setelah Anda membuat daftar ide bisnis, lakukan riset cepat atas perusahaan yang telah ada di industri yang Anda pilih. Belajarlah bagaimana pelaku bisnis tersebut menjalankan bisnis mereka, dan bagaimana Anda bisa berbisnis.
Bila Anda pikir bisnis Anda bisa memberikan apa yang tidak bisa diberikan oleh perusahaan lain atau bisnis sama, tetapi lebih murah dan cepat, maka Anda telah siap membuat rencana bisnis.

2. Buatlah rencana bisnis
Setelah Anda mendapat ide, ada beberapa pertanyaan penting yang harus ditanya pada diri sendiri. Apa tujuan bisnis Anda? Kepada siapa Anda akan menjual produk? Apa tujuan akhir Anda? Bagaimana pembiayaan awal bisnis Anda? Segala pertanyaan tersebut dapat terjawab dalam rencana bisnis yang rapi.
Rencana bisnis membantu Anda mengarahkan bisnis, bagaimana mengatasi hambatan yang akan muncul, dan apa yang Anda butuhkan untuk menjaga keberlangsungan bisnis Anda. Dalam menulis rencana bisnis, berikut poin-poin yang bisa dicatat: Jenis bisnis dan bagaimana mencapai tujuan; bagaimana mengisi kebutuhan pasar; riset pasar; manajemen bisnis; pelayanan atau lini produk, termasuk hak cipta bila diperlukan; strategi penetrasi dan pertumbuhan pasar; estimasi biaya dan pendanaannya.

3. Pendanaan
Dalam hal pendanaan, Anda sebaiknya berpikir dulu apakah bisnis yang dijalani hanya sampingan atau menjadi mata pencaharian utama. Bila hanya sampingan dari pekerjaan utama, maka Anda bisa menutup biaya dari pendapatan utama Anda tanpa harus berutang. Namun, jika Anda berencana menjadikan bisnis ini menjadi pekerjaan utama, sebaiknya Anda bersabar dulu dengan menabung untuk memulai bisnis dan "memapankan" diri sebelum mulai meraup untung.
Untuk memulai bisnis, kredit komersial perbankan bisa jadi langkah awal yang bagus. Pinjaman kecil dari keluarga dan sahabat bisa juga menjadi cara bagus untuk memulai bisnis, asalkan Anda kembalikan di kemudian hari.

4. Memasarkan produk
Ide memulai bisnis yang bagus tidak akan berjalan baik jika orang lain tidak mengetahuinya. Walaupun pemasaran dari mulut ke mulut masih ampuh, Anda harus memasarkan ke luar lingkaran sosial Anda. Sebelum memasarkan, Anda harus membangun brand terlebih dulu. Media sosial bisa menjadi cara praktis untuk bisnis skala kecil saat ini. Buatlah logo yang mudah diingat orang dan gunakan logo itu secara konsisten dalam setiap platform yang Anda gunakan.
Gunakan media sosial sebagai sarana promosi, misalnya membuat promosi 25 orang pertama yang memberi "Like" di laman Facebook bisnis Anda akan memperoleh penawaran menarik. Menjalankan bisnis bisa sangat berisiko, tetapi jika Anda telah memiliki persiapan yang matang dan pengetahuan yang cukup, Anda akan dapat menjalankan bisnis dengan menyenangkan.

Selamat memulai bisnis!

Sumber : kompas.com


Masyarakat Masih Belum Mengetahui BPJS


Sebagian besar masyarakat belum mengetahui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS) apa dan fungsinya? Dari pantauan delapan6.com di Rumah Sakit (RS) Budi Asih, Jakarta Timur, menemukan sejumlah pasien pengguna kartu Kartu Jakarta Sehat (KJS) belum mengetahui fungsi dan kegunaan BPJS.
Heru (40), keluarga pasien yang ditemui saat mengantri obet di RS Budi Asih menuturkan, belum mengetahui tentang BPJS. “Saya belum tahu apa BPJS, tadi saat proses pendaftaran biasanya saya lampirkan surat foto copy Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan surat rujukan dari Puskesmas saja, tapi setelah selesai saya diberi formulir berwarna kuning yang tertera BPJS. Sebelumnya tidak pernah dapat selama saya menggunakan KJS,” ujar Heru saat ditemui delapan6.com di RS Budi Asih, Jakarta Timur, Jumat (03/01).
Lanjut warga asal Bambu Apus, Cipayung ini mengatakan, proses pendaftaran masih sama dan tidak dibebankan biaya. “Buat Saya yang penting jangan ada biaya, kalau mau dirubah jadi BPJS tidak apa-apa,” tukasnya. Senada dengan Heru, Vera(37) pasien yang tinggal di Cawang mengatakan, bila KJS akan diganti BPJS tidak apa-apa, yang penting prosesnya lebih mudah dan tidak dikenakan biaya.
Sementara itu, Monang Sirait, Kabag Humas RS Budi Asih menuturkan, pengguna KJS ataupun BPJS sama saja, hanya saja yang berbeda hanya penanggungjawabnya. “Dulu kan ada pengguna KJS, Askes atau Jamsosotek, sekarang sudah digantikan BPJS. Sebenarnya sama hanya penanggungjawabnya saja yang berbeda,” ujarnya.
Lanjut Monang, sejak diberlakukan 1 Januari 2014 kartu BPJS belum dikeluarkan. “Keluhan pada pasien tidak ada, hanya beberapa pasien belum mengetahui BPJS. Sebenarnya kalau pasien pengguna KJS pada pelayanan kesehatan tidak dibebankan biaya saja, untuk pengantian KJS menjadi BPJS tidak mereka pusingkan,”tukasnya.
Sumber : delapan6.com

Waspadai Penyakit Ini Ketika Musim Hujan


Curah hujan tinggi yang menimbulkan banjir di berbagai wilayah Jakarta membawa dampak yang tidak baik bagi kesehatan tubuh. Pasalnya, kondisi lingkungan yang tidak bersih terkontaminasi dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes Prof dr Tjandra Yoga Aditama menyampaikan, "Saat musim hujan, penyakit menular meningkat dan yang memiliki penyakit kronik kondisinya akan semakin parah". Berikut ini adalah beberapa penyakit yang patut untuk diwaspadai saat musim hujan dan banjir.

Diare
Penyakit diare rentan hubungannya dengan kebersihan makanan dan minuman. Untuk menanggulangi penyakit diare, Prof dr Tjandra Yoga Aditama menyarankan agar masyarakat tetap waspada dengan membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun setiap kali makan dan setelah buang air besar serta mengkonsumsi air minum yang benar-benar mendidih.

Demam berdarah
Air banjir akan berpotensi menjadi sarang perindukan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa penyakit demam berdarah.Sehingga dianjurkan untuk segera melakukan penanggulangan dengan teknik 3M, yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air dan menutup rapat tempat penyimpanan air bersih.

Leptospirosis
Ada banjir, ada tikus. Maka penyebaran penyakit Leptospirosis ini sangat rentan hubungannya dengan hewan seperti tikus. Biasanya penyakit ini timbul akibat kontaminasi kotoran atau urine tikus ke dalam air banjir. Penyakit ini ditandai dengan warna kulit kekuningan disertai dengan diare.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Korban banjir yang direlokasi ke posko-posko pengungsian juga rentan terjangkit penyakit. Salah satunya adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Sirkulasi udara yang tidak sehat di dalam ruangan yang penuh orang akan menjadi ruang dimana beragam virus dan bakteri berkembang biak dan menyerang pernapasan. Pneyakit ini ditandai dengan batuk, sesak napas, nyeri dada dan demam.
Alergi dan Gatal di kulit
Penyakit yang satu ini timbul akibat air banjir yang kotor dan terkontaminasi beragam kotoran. Dengan itu, disarankan untuk tidak melakukan aktifitas ditengah banjir. Alergi dan gatal ini ditandai dengan bintik-bintik merah di kulit dan gatal disekujur tubuh. Sangat disarankan untuk segera  melakukan pemeriksaan dan pengobatan ke pusat kesehatan. Dengan menjaga kebersihan di musim hujan dan banjir, dapat meminimalisir kemungkinan penyebaran penyakit menular ini. Bila telah menunjukkan tanda-tanda penjangkitan penyakit di atas segera periksa kesehatan anda.

Sumber : delapan6.com

Pengungsi Sinabung Akan Diberikan Bea Siswa dan Bibit Pertanian


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kunjungannya ke tempat pengungsian korban erupsi Gunung Sinabung beberapa waktu lalu telah menetapkan kebijakan dan solusi sekaligus program penanganan bagi para warga yang terdampak erupsi Sinabung.
Di bidang pendidikan Presiden telah menetapkan untuk memberikan beasiswa bagi anak-anak yang masih duduk di SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi sehingga mereka tidak putus sekolah. Menanggapi kebijakan tersebut, Kemendikbud akan memberikan beasiswa Rp 450.000 per siswa untuk 2.815 siswa SD, Rp 750.000 per siswa untuk 2.052 siswa SMP, dan Rp 1 juta per siswa untuk 1.141 siswa SMA yang terdampak erupsi G.Sinabung.
Untuk mahasiswa masih dilakukan pendataan jumlahnya. Mahasiswa akan menerima bantuan Rp 2,5 juta. Selain itu, Kemendikbud juga akan menyerahkan seragam sekolah, buku pelajaran, perlengkapan sekolah, tenda belajar, dan program trauma counseling. Total bantuan sementara yang akan disalurkan Rp 4,6 milyar. Bantuan ini akan diserahkan kepada para siswa setelah 7-2-2014 melalui Dinas Pendidikan Kab Karo.
Sementara itu untuk sektor pertanian, seperti yang dilansir dari situs resmi BNPB, Kementerian Pertanian telah menyiapkan bibit bagi para petani apabila mereka ingin menanam bibit sayuran seperti cabe, tomat, ubi, kentang, dan jeruk untuk lahan sekitar 508 ha dan kopi untuk lahan sekitar 65 ha. Peralatan pertanian juga telah diserahkan dari Menteri Pertanian kepada Bupati Karo berupa pompa air, kultivator, dan hand traktor yang masing-masing berjumlah 20 unit.
Untuk pemberdayaan masyarakat melalui cash for work atau padat karya telah dimulai untuk 2.000 KK di 13 titik terhitung mulai Sabtu (25/1). Bantuan diberikan Rp 50.000/KK/hari. BNPB menggandeng BRI untuk penyaluran dananya ke warga yang bekerja agar transparan.
Sumber : delapan6.com