Kasus Enron dan KAP Arthur Enderson
1.
Kasus KAP Arthur Enderson dan Enron
Enron
Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang
berbasis di Houston, Texas, Amerika
Serikat. Sebelum bangkrutnya pada
akhir 2001, Enron
mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaan
terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan
komunikasi. Enron mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $101
miliar. Fortune menamakan Enron "Perusahaan Amerika yang
Paling Inovatif" selama enam tahun berturut-turut. Enron menjadi sorotan
masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkapkan bahwa kondisi keuangan
yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang
sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif.
Operasinya di Eropa melaporkan kebangkrutannya
pada 30 November 2001, dan dua hari kemudian, pada 2 Desember, di AS
Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter 11. Saat itu,
kasus itu merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan
4.000 pegawai kehilangan pekerjaan mereka. Tuntutan hukum terhadap para
direktur Enron, setelah skandal tersebut, sangat menonjol karena para
direkturnya menyelesaikan tuntutan tersebut dengan membayar sejumlah uang yang
sangat besar secara pribadi. Selain itu, skandal tersebut menyebabkan
dibubarkannya perusahaan akuntansi Arthur Andersen, yang
akibatnya dirasakan di kalangan dunia bisnis yang lebih luas.
Enron masih ada sekarang dan
mengoperasikan segelintir aset penting dan membuat persiapan-persiapan untuk
penjualan atau spin-off sisa-sisa bisnisnya. Enron muncul dari
kebangkrutan pada November 2004 setelah salah satu kasus kebangkrutan terbesar
dan paling rumit dalam sejarah AS. Sejak itu, Enron menjadi lambang populer
dari penipuan dan korupsi korporasi yang dilakukan secara sengaja.
2.
Kesalahan
KAP Arthur Enderson
Arthur
Andersen mempunyai peran yang besar dalam kecurangan ini. Hal ini dikarenakan
Andersen melakukan manipulasi pembentukan entitas khusus dan memberikan opini
yang menyatakan bahwa laporan keuangan Enron wajar. Hal tersebut sangat
bertentangan dengan tugas seorang auditor untuk memberikan keyakinan pada
laporan keuangan yang dia periksa. Pada tanggal 12 Oktober 2001 Arthur Andersen
menerima perintah dari para pengacara Enron untuk memusnahkan seluruh materi
audit, kecuali berkas-berkas yang paling dasar. Kini, Arthur Andersen
menghadapi berbagai tuntutan di pengadilan. Di dalam pengadilan, akan diajukan
pertanyaan dari para penyidik kepada para eksekutif di Arthur Andersen.
Bagaimana
bisa mereka kecolongan selama beberapa tahun tanpa menandai penyimpangan dalam
akuntansi Enron yang agresif, bahkan kriminal itu? Seberapa banyak Andersen
tahu tentang pemusnahan sejumlah dokumen audit Enron oleh salah satu
auditornya? Pertanyaan yang lebih kejam: tidakkah Andersen ikut terlibat
mempermak laporan keuangan mengingat Enron membayar mahal perusahaan itu-US$ 52
juta pada tahun 2000-tak hanya untuk jasa audit tapi juga jasa konsultasi?.
Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa KAP Arthur Anderson melanggar kode etik
profesi dan tidak independen dalam penugasannya sebagaimana yang seharusnya
sebagai seorang akuntan. terbukti pada tanggal 14 Maret 2002 departemen
kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen bersalah atas tuduhan melakukan
penghambatan dalam proses peradilan karena telah menghancurkan dokumen-dokumen
yang sedang di selidiki.
3.
Masalah dan
Kecurangan yang dilakukan oleh Enderson
Dalam proses pengusutan sebab-sebab
kebangkrutan Enron, Enron dicurigai telah melakukan praktek window
dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up)
pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar
Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati
investor. selain itu, terungkap pula adanya kemitraan Enron dengan perusahaan
“kosong”, seperti Chewco dan JEDI. Perusahaan dengan nama yang terkesan
main-main (Chewco dan JEDI adalah karakter dalam Star Wars) ini membuat para
eksekutif Enron yang mengemudikannya kaya raya, dan Enron membuat pembukuan off
balance sheet atas kerugian ratusan juta dolar sehingga tersembunyi dari mata
investor dan pihak lain.
Skandal ini semakin ruwet dengan
ditengarainya keterlibatan banyak pejabat tinggi gedung putih dan politisi di
Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana politik dari perusahaan
ini.Bahkan tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W. Bush merupakan
pemegang saham Enron. Dalam
daftar perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati peringkat
ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush.
Akibat pertalian semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan Bush dan para
politisi telah dan akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis Enron
selama ini maupun dalam proses penyelamatan perusahaan itu.
4.
Dampak kasus
Enron
a.
Dampak bagi
Enron
Akibat kasus
yang meinimpanya, kini enron mengalami kebangkrutan dengan meninggalkan hutang
hampir sebesar US $ 31.2 milyar. saat itu, Sertifikat saham mereka tak lagi
punya nilai-mungkin hanya layak dipajang dalam pigura untuk mengenang salah
satu skandal keuangan terbesar dalam dunia bisnis.
b.
Dampak bagi
KAP Arhtur Andersen
Arthur
Andersen LLP (member di Amerika Serikat) yang dianggap ikut bersalah dalam
kebangkrutan Enron juga terkena imbasnya. Member Arthur Andersen di beberapa
negara seperti, Jepang dan Thailand, telah membuat kesepakatan merger dengan
KPMG, Australia dan Selandia Baru dengan Ernst & Young, dan Spanyol dengan
Deloitte Touche Tohmatsu.
Di Amerika
sendiri, aktivitas seluruh member Andersen dibekukan pemerintah. Akibatnya,
menurut Asian Wall Street Journal klien-klien Andersen LLP beralih ke berbagai
auditor. Antara lain Delotte and Touche (10 persen), KPMG (11 persen),
PriceWaterhouseCooper (20 persen), dan Ernst & Young (28 persen). Dan yang
berpindah ke auditor-auditor kecil lainnya atau mengaku belum tahu berpindah
kemana sebanyak 40 persen. ini menunjukkan bahwa KAP Andersen terus menerima
konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan
afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang meningkat
mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron.
c.
Dampak bagi
Makro Ekonomi Amerika
Keruntuhan
perusahaan energi Enron cukup banyak berdampak bagi dunia bisnis internasional
khususnya Amerika. Akibat kebangkrutan Enron pada tahun 2001 sedikitnya 4.000
karyawan kehilangan pekerjaan. Kolapsnya Enron juga mengguncang neraca keuangan
para kreditornya yang telah mengucurkan milyaran dolar (JP Morgan Chase dan
Citigroup adalah dua kreditor terbesarnya).
Para
karyawan Enron dan investor kecil-kecilan juga dirugikan karena simpanan hari
tua mereka yang musnah. Sebagian besar dana pensiun dan tabungan 20.000
karyawan Enron terikat dalam saham yang kini tanpa nilai. Banyak lembaga
keuangan internasional juga ikut menderita kerugian akibat bangkrutnya Enron,
sehingga membuat mereka semakin berhati-hati dalam membidik peluang investasi.
Perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal diharuskan
memenuhi persyaratan pembeberan (disclosure) yang luar biasa ketat.
5.
Imbas kasus
Enron bagi Indonesia
Berimplikasi
sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya
harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari
Amerika, Eropa, sampai ke Asia termasuk Indonesia yang juga mengalami penurunan
Harga saham di bursa efek Indonesia.
6.
Dampak Kasus
Enron Terhadap Profesi Auditor di Amerika Maupun di Indonesia
Akibat kasus
Enron kini kredibilitas akuntan publik menjadi jatuh terutama disebabkan oleh
keterlibatan Arthur Andersen salah satu KAP terbesar di dunia di dalam skandal
tersebut. Akuntan Publik tidak lagi dipandang sebagai profesi yang unik
melainkan sebagai industri yang tidak lepas dari kepentingan bisnis yang
sempit. Fenomena ini telah mendorong berbagai upaya untuk memulihkan
kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik.
Contoh yang
paling nyata adalah inisiatif Sarbanes-Oxley yang merekomendasikan pembentukan
badan pengawas akuntan publik di pasar modal. Indonesia sendiri tidak terlepas
dari pengaruh skandal tersebut sehingga berbagai pihak seperti IAI dan BAPEPAM
kini tengah membahas pengawasan kompetensi dari Akuntan publik terutama yang
terlibat di pasar modal Indonesia. Bagi perusahaan di Indonesia sendiri,
pelajaran dari AS tersebut harus menjadi acuan agar tidak sampai terulang di
Indonesia.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wifi/Enron
http://ekonomi-kompasiana.com/post/read/321700/2/bangkrutnya-perusahaan-amerika-penyebabnya-sederhana.html
http://www.scribd.com/doc/29073146/Kasus-Enron-Corporation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar